DISKUSI EKSTERNAL : MATINYA DEMOKRASI DAN UNIVERSITAS
Oleh: Hilman Fathoni
Universitas adalah tempat dimana seharusnya segala bentuk
pengetahuan mendapatkan tempat yang layak untuk didiskusikan agar dapat
tersebar sebagaimana mestinya. Dimana dalam pengolahan pengetahuan tersebut,
Universitas bisa mengintervensi segala kemungkinan yang akan menghambat
pengolahan pengetahuan tersebut. Pada Rabu (9/5/,2012) lalu seorang aktivis asal
Kanada bernama Irshad Manji, akan mengadakan diskusi buku karanganya yaitu Allah, Liberty, and Love di Universitas
Gadjamah Mada (UGM). Namun diskusi buku tersebut malah menerima penolakan dari
pihak Universitas yang diwakili Rektor dengan alasan keamanan, sebagaimana
dapat kita lihat diskusi buku tersebut di tempat-tempat lain seperti LKiS
(Lembaga Kajian Ilmu Sosial) juga menerima penolakan bahkan mendapat tindakan
represif dari beberapa ormas.
Peristiwa
tersebut dapat memberi kita wacana bahwa demokrasi dalam bentuk hak bersuara
sudah dikekang dan dihambat oleh tindakan yang tergolong represif dan
memaksakan kehendak dari beberapa ormas. Universitas sebagai lembaga netral pun
ironisnya juga menolak diskusi dengan alasan keamanan. Apakah itu artinya
Universitas sudah tunduk dengan ormas-ormas yang sering melakukan tindakan represif
tersebut ? Padahal seharusnya Universitas lebih mengutamakan alasan
intelektualitas, bahwa diskusi buku ini adalah sebuah bentuk kajian ilmu dan
wajib hukumnya bagi lembaga pendidikan untuk mengkaji setiap isu yang
berkembang. Bukan sekedar untuk propaganda tapi untuk mendidik masyarakat.
Lembaga
pendidikan elit setinggi Universitas, masihkan relevan menolak diskusi ilmiah
dengan alasan kemanan semata? Lalu, harus kemana lagi bagi kaum intelek harus
berlindung ketika dia ingin berdiskusi dan berbagi ilmu? Dan semakin terlihat
bahwa badan-badan yang seharusnya melindungi hak bersuara sama sekali tidak
menjalankan tanggung jawabnya. Apalagi badan tersebut berbentuk Universitas,
dimana seharusnya kepentingan dari pengetahuan harus dijunjung setinggi-tingginya.
Universitas bukan hanya tempat dimana peringkat, sertifikasi dan hal-hal
administratif lainya yang selalu dielu-elukan. Esensi sebenarnya dari
Universitas adalah untuk mendorong persebaran dan pengkajian pengetahuan.
Mungkin juga dengan pertimbangan dampaknya, tapi bukan dengan cara menolak
tanpa mendengar terlebih dahulu.
Lalu apakah
kita mahasiswa hanya akan diam atau harus bagaimana? Tapi bukankah kita juga
bagian dari kaum yang katanya “intelek”,
kemudian hanya sekedar mencaci juga bukan hal yang benar, bukan?
HADIRI DISKUSI EKSTERNAL BPPM
MAHKAMAH “MATINYA DEMOKRASI DAN
UNIVERSITAS” PADA SENIN, 14 MEI 2012 PUKUL 15.00 DI RUANG MULTIMEDIA FH UGM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar